Sabtu, 30 September 2023

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR FLEKSIBEL



Halo sobat, seiring perkembangan jaman tentunya kita dituntut untuk melakukan lebih banyak hal secara cepat dan juga akurat. Kita harus terus menyesuaikan segala perubahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini tentunya membutuhkan sebuah kemampuan berpikir fleksibel yang harus dimiliki oleh orang-orang, dengan pemikiran fleksibel kita dapat menemukan solusi yang kreatif serta efektif.

Berpikir fleksibel adalah kemampuan untuk mengadaptasi dan merespon situasi atau perubahan dengan cara terbuka, kreatif, dan adaptif. Ini merupakan salah satu kemampuan mental yang penting dalam dalam menghadapi tantangan dan masalah dalam kehidupan kita masing-masing. Ini juga melibatkan kemampuan mengubah sudut pandang, strategi, atau sebuah pendekatan.

Senada Carol Dweck yang merupakan seorang pakar psikolog dari Stanford University, Ia menjelaskan bahwa pemikiran fleksibel dibagi menjadi dua mindset utama, yaitu mindset tetap dan mindset pertumbuhan. Orang dengan mindet pertumbuhan lebih cenderung memiliki pemikiran fleksibel karena mereka melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.

Terdapat beberapa karakteristik pemikiran fleksibel yang dapat kita lihat, berikut penjelasannya:

  1. Terbuka Terhadap Berbagai Ide: orang yang memiliki pemikiran fleksibel akan terbuka terhadap berbagai ide dan pandangan. Mereka terlalu terpaku pada satu cara berpikir dan tentunya bersedia untuk mempertimbangkan sudut pandang orang lain yang berbeda.
  2. Kreatifitas: pemikiran fleksibel sering kali terkait dengan kreatifitas yang tinggi. Orang yang memiliki pemikiran fleksibel cenderung mampu menghasilkan ide-ide baru dan juga solusi yang inovatif untuk berbagai masalah yang dihadapi.
  3. Adaptabilitas: kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan adalah salah satu aspek kunci dari pemikiran fleksibel. Hal ini mencakup kemampuan untuk menyesuaikan rencana atau strategi jika situasi berubah sewaktu-waktu.
  4. Resolusi Masalah: orang dengan pemikiran fleksibel memiliki kemampuan yang baik dalam pemecahan masalah, mereka tidak hanya terpaku pada satu cara dalam pemecahan masalah, tetapi dapat mengidentifikasi berbagai solusi dan memilih yang paling sesuai dengan situasi yang ada.
  5. Pengendalian Emosi: pemikiran fleksibel sering melibatkan kemampuan untuk mengendalikan emosi. Ini memungkinkan seseorang untuk tetap tenang dan rasional saat menghadapi tekanan atau ketidakpastian.
  6. Penerimaan Terhadap Perubahan: orang dengan pemikiran fleksibel lebih menerima sebuah perubahan dibanding mereka yang kaku. Mereka dapat melihat perubahan itu sendiri sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh, dan bukan sebagai sebuah ancaman.
  7. Kemampuan Berkomunikasi: pemikiran fleksibel juga terkait dengan kemampuan berkomunikasi yang baik. Individu yang fleksibel dalam pemikiran cenderung lebih baik dalam menjelaskan ide-ide mereka kepada orang lain dan berkolaborasi secara efektif.
  8. Pengembangan Diri: orang yang memiliki pemikiran fleksibel sering berusaha untuk terus mengembangkan diri mereka sendiri. Mereka terbuka terhadap pembelajaran baru dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

Pemikiran fleksibel adalah salah satu keterampilan yang sangat berharga dalam berbagai konteks, termasuk di tempat kerja, dalam mengatasi tantangan pribadi, dan dalam menghadapi perubahan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Nah sobat, Yuk mari membenahi diri supaya dapat bertindak lebih bijak dalam segala hal. Semoga tulisan ini bisa menyadarkan atas apa yang kita telah lakukan sebelumnya,

Kamis, 28 September 2023

PENERAPAN PEMIKIRAN FLEKSIBEL DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 


Pemikiran fleksibel melibatkan kemampuan untuk beradaptasi diri dan merespon perubahan atau situasi dengan bijaksana dan kreatif. Ini adalah keterampilan yang sangat berharga dalam berbagai aspek kehidupan, diantaranya adalah membantu individu untuk mengatasi tantangan dengan lebih baik, mencapai hasil yang lebih baik, dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Berikut adalah beberapa contoh pemikiran fleksibel dalam berbagai konteks:

  1. Ketika Merencanakan Perjalanan: Anda merencanakan liburan keluarga dan awalnya memiliki rencana untuk pergi ke pantai. Ternyata, cuaca pada saat itu tidak mendukung, dan anda memutuskan untuk mengubah tujuan liburan anda dan pergi ke pegunungan yang lebih sejuk daripada pantai. Nah, ini merupakan contoh pemikiran fleksibel di mana anda dapat mengadaptasi rencana anda sesuai dengan situasi yang berubah.
  2. Di Tempat Kerja: Seorang manajer proyek memiliki rencana yang telah disusun dengan baik untuk meyelesaikan proyeknya. Namun, saat proyek berjalan, tim menghadapi masalah teknis yang tidak terduga. Kemudian, manajer proyek ini menunjukan pemikiran fleksibel dengan segera mencari solusi alternatif untuk merubah rencana, dan mengarahkan tim menuju solusi yang lebih efektif.
  3. Dalam Konflik Interpersonal: Ketika ada konflik antara dua rekan kerja, seseorang dengan pemikiran fleksibel mungkin akan mendekati masalah dengan membuka dialog, mendengarkan perspektif dari masing-masing pihak, dan mencari solusi yang dapat memuaskan kedua belah pihak, serta bukan hanya bersikeras pada pandangan sendiri.
  4. Dalam Pendidikan: Seorang guru mengajar sebuah kelas, dan beberapa siswa-siswi kesulitas memahami materi. Guru ini menunjukan pemikiran fleksibel dengan mengadaptasi metode pengajaran mereka dengan mencoba pendekatan yang berbeda, dan memberikan waktu ekstra untuk siswa-siswi yang kesulitan.
  5. Dalam Pengembangan Produk: Sebuah perusahaan teknologi merencanakan peluncuran produk baru, akan tetapi pada saat proses pengujian, ditemukan beberapa masalah teknis yang serius. Tim pengembangan produk lalu menunjukan pemikiran fleksibel dengan mengambil langkah-langkah cepat untuk memperbaiki masalah ini, bahkan jika harus menunda peluncuran suatu produk.
  6. Dalam Kepemimpinan: Seorang pemimpin proyek menyadari bahwa anggota timnya memiliki keterampilan yang beragam dan memiliki ide-ide yang berbeda. Dia mendukung pemikiran fleksibel dengan mengadakan sesi brainstorming, mendengarkan semua ide timnya, dan menggabungkan berbagai ide untuk menghasilkan rencana yang lebih baik.
  7. Dalam kehidupan Pribadi: Ketika seseorang individu menghadapi perubahan dalam rutinitas sehari-hari mereka, seperti pindah rumah, mereka dapat menunjukan pemikiran fleksibel dengan menyesuaikan jadwal dan merencanakan ulang tugas-tugas mereka sesuai dengan perubahan yang ada agar kedua aktifitasnya tetap berjalan dengan baik.
  8. Dalam Penyelesaian Masalah Keluarga: Misalnya dalam sebuah keluarga, ada perbedaan pendapat tentang rencana liburan akhir tahun. Lalu, seorang anggota keluarga yang memilki pemikiran fleksibel dapat membantu dengan mendiskusikan dan menemukan kompromi yang dapat memuaskan semua orang dalam keluarga.
Nah sobat, sudah sejauh manakah kita dalam berpikir fleksibel?

BERANI BERTINDAK, BERANI BERTANGGUNG JAWAB?

Dalam kehidupan sehari-hari tentu saja kita pasti melakukan sesuatu kegiatan, entah itu berdasarkan kebutuhan atau hanya sekedar keinginan d...