Pada kehidupan yang sedang kita jalani pastinya ada banyak hal yang terjadi. Entah apa yang kita lakukan berhasil atau tidak, benar atau tidak, dan masih banyak lagi. Salah satu contohnya adalah Ketika kta baru saja mengalami kegagalan atau kesalahan, kiita seakan mempunyai trauma terhadap kegagalan atau kesalahan tersebut. Kita berusaha sebisa mungkin untuk menghidari, dan bahkan membuat kita minder serta ketakutan untuk memulai fase baru dalam hidup kita. Sebenarnya ini merupakan suatu fenomena yang wajar. Namun, dibalik kegagalan atau kesalahan tersebut, tentu ada sesuatu yang bisa kita petik sebagai pembelajaran hidup.
Tuhan telah
menciptakan manusia dengan seimbang, dengan memiliki sisi baik dan sisi
buruknya. Ini semata-mata untuk menyeimbangkan kehidupan manusia itu sendiri.
Jika manusia hanya diberikan kelebihan tanpa adanya kekurangan, maka tidak
menutup kemungkinan manusia tersebut akan menjadi besar kepala dan menganggap
dirinya yang paling hebat. Sebaliknya, jika manusia hanya diberikan kekurangan
tanpa adanya kelebihan, maka tidak menutup kemungkinan manusia tersebut akan
putus asa dalam hidupnya dan melakukan hal-hal gila yang di luar nalar.
Menurut
Sigmun Freud yang merupakan seorang psikolog, menyatakan bahwa mengenali diri
sendiri melibatkan pemahaman alam bawah sadar, termasuk memahami motif dan
keinginan yang tersembunyi dibalik perilaku kita. Sementara itu Abraham Maslow
yang merupakan seorang psikolog humanistik juga berpendapat, bahwa mengenali
diri sendiri berarti mecapai potensi penuh sebagai individu. Ini melibatkan
pemahaman tentang kebutuhan dasar dan kebutuhan pertumbuhan yang mempengaruhi
perilaku dan tujuan hidup.
Setiap
manusia tentu memiliki keunggulan atau kelebihan masing-masing. Ada yang
cerdas, ahli, pintar, berbudi luhur, bijaksana, penolong, rajin, empati, dan
sebagainya. Beberapa hal inilah yang dapat digunakan individu untuk
meningkatkan kualitas kepribadiannya. Makin banyak sifat baik yang dimiliki
seseorang, makin tinggi pula kualitas kepribadian orang tersebut. Hal ini juga
akan berdampak kepada lingkungan dan rekam jejaknya dalam berperilaku.
Mengenali
diri sendiri artinya mampu memahami apa kekurangan dan kelebihan diri. Apabila
kita sadar apa kekurangan dan kelebihan kita, maka kita bisa memperbaiki diri
dengan tidak melakukan kesalahan yang pernah dilakukan, dan disisi lain kita
bsia menutupinya atau menyempurnakan kepribadian kita dengan
kelebihan/keunggulan yang dimiliki. Perlu diingat, ketika kita mengetahui
kelebihan/keunggulan diri, jangan sampai diri kita menjadi pribadi yang buruk, contohnya
seperti menyombongkan kekuatan kita, menindas orang lain, menilai buruk orang
lain, bertindak sesuka hati, dan sebagainya.
Seseorang
yang sudah mengenali kemampuan atau keunggulan dirinya sendiri dapat dengan
mudah memperbaiki kesalahan dengan kelebihan yang dimilikinya. Oleh karena itu,
mari kita kenali diri sendiri baik, baik dari kelemahan maupun kekuatan yang
dimiliki. Dengan begitu, resolusi memperbaiki diri di setiap pergantian tahun
tidak hanya menjadi sebuah wacana belaka yang berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar