Seiring berjalannya waktu, mungkin kita sering mengingat orang yang kita hormati serta kita cintai atau pun yang telah pergi dari kita dengan sebuah kebaikan yang di milikinya, seperti tutur kata yang halus, bijaksana, keindahan tubuh, kecantikan wajah, senyuman yang bagus, akhlak yang bagus, kecerdasannya, kesetiaannya, suka menolong, dan segala hal baik yang ada melekat pada orang tersebut. Tidak jarang pula kita membicarakan orang yang kita benci karena kelemahannya (keburukan) seperti penghianat, ingkat, pembohong, pembual, pendusta, bodoh, dungu, kejam, dan segala hal buruk yang melekat pada orang tersebut.
Semua hal baik dan indah seolah berkumpul dan bersatu yang membentuk sebuah "pribadi baik", dan sebaliknya semua hal buruk seolah berkumpul dan bersatu yang membentuk sebuah "keburukan". Lalu, apa arti dari sebuah kepribadian?
Dalam membahas kepribadian tidaklah mudah, ini merupakan hal yang tidak dapat kita raba bentuknya, tetapi bisa kita rasakan keberadaannya. Layaknya angin yang tak terlihat meniup setiap helai daun dan membuatnya seolah bergerak serta dapat menyegarkan kita ketika matahari sangat terik, tapi di sisi lain angin juga bisa menumbangkan pohon-pohon besar serta dapat menghancurkan benda-benda disekitar kita.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terdapat beberapa arti dari kata "pribadi", yaitu keadaan manusia sebagai perseorangan; keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak orang, sedangkan arti dari "kepribadian", yaitu sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dari orang atau bangsa lain. dengan kata lain, pribadi serta kepribadian seseorang tentunya akan berbeda daru sama lain.
Pada dasarnya, banyak hal yang mempengaruhi atau membentuk kepribadian seseorang, diantaranya adalah latar belakang kehidupannya, pola pikirnya, seberapa jauh pandangannya, cara memahami sesuatu, cara menyelesaikan masalahnya, dan masih banyak hal lainnya. Menilai kepribadian ada baiknya tidak menggunakan sebuah perasaan, terkadang kita sering menemukan seseorang yang kita senangi, sehingga kita hanya melihat hal baik yang ada pada orang tersebut. Sebaliknya ketika kita melihat orang yang tidak kita senangi, maka kita hanya melihat keburukan dari orang tersebut.
Ketika mengenali kepribadian seseorang sebenarnya kita tidak bisa langsung menilainya pada awal berkenalan atau berteman, karena seharusnya kita sadar akan sebuah perubahan dalam hidup ini seiring berjalannya waktu. Mengenali kepribadian seseorang mungkin bisa di lihat dari pengalaman kita atau seseorang yang pernah menerima perlakuan dari orang lain.
Ada jauh yang lebih berharga di banding kita hanya berusaha menilai kepribadian seseorang, yaitu berusaha merubah diri kita dahulu. Jika kita dapat merubah kepribadian kita ke arah yang lebih positif, maka kita akan lebih bijaksana menentukan mana yang baik untuk kita dan mana yang buruk untuk kita. Hal ini juga berlaku untuk mengukur seberapa paham kita untuk mengenali mana yang baik serta perlu untuk dilakukan dan mana yang tidak baik serta tidak perlu kita lakukan.
Mengenai kepribadian tentu saja kita tahu ada 2 faktor mendasar yang dapat mempengaruhi perilaku atau sifat seseorang, yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yang membentuk kepribadian adalah sifat-sifat dan karakteristik yang ada dalam orang itu sendiri yang mempengaruhi perilaku serta cara berpikirnya. Sedangkan faktor eksternal terdapat beberapa aspek diantaranya; Keluarga, Pendidikan, Budaya, Lingkungan sosial, Media serta pengalaman-pengalaman hidup yang di terima semasa hidup individu tersebut.
Sangat beruntung bagi individu yang memiliki kepribadian yang baik, karena orang tersebut telah berkembang secara positif baik dari faktor internal maupun faktor eksternal dan individu tersebut seharusnya bersyukur mempunyai latar belakang kehidupan yang baik, tidak peduli apakah terbentuk menuju arah positif sejak dini atau baru terbentuk di usia remaja hingga menjelang dewasa. Tetapi jika orang tersebut telah terbentuk salah satu atau beberapa nilai-nilai negatif, maka tidak menutup kemungkinan ia akan melakukan suatu kejahatan.
Seseorang yang memiliki kepribadian yang baik tentu saja akan memiliki banyak teman serta orang-orang terdekat, hal ini disebabkan oleh rasa nyaman yang timbul atas perilaku atau sikapnya yang baik. Sebaliknya jika seseorang memilki kepribadian yang buruk maka ia cenderung di jauhi oleh orang lain, hal ini disebabkan karena rasa tidak nyaman dan aman atas perilaku tidak baik yang ada padanya.
Baca juga: Mengkritik orang lain tanpa menyakiti