Minggu, 26 November 2023

DAMPAK SERING MENYEBARKAN MASALAH KE MEDIA SOSIAL


Halo sobat, dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita tidak bisa lepas dengan media sosial yang ada di masing-masing gadget yang kita miliki. Banyak hal yang dapat dilakukan melalui media sosial, seperti melakukan aktifitas sosial ataupun membagikan sebuah gambar, video, dan lain-lain tanpa adanya batasan ruang dan waktu.

Menurut Dave Kerpen dalam bukunya yang berjudul Likeable Social Media, Ia mengemukakan bahwa media sosial sebagai suatu tempat kumpulan gambar, video, tulisan hingga hubungan interaksi dalam jaringan, baik itu antar individu maupun antar kelompok seperti organisasi.

Dari berbagai kejadian yang kita alami saat menggunakan media sosial, mungkin kita pernah melihat teman atau orang lain yang terkadang membagikan suatu kejadian buruk atau perasaan tidak nyaman yang dialami dirinya sendiri di media sosial. Dalam kasus seperti ini, tentu saja dapat menimbulkan dampak negaitf bagi orang yang melakukannya.

Menyebarkan masalah pribadi ke media sosial dapat memiliki dampak  yang signifikan, baik secara prbadi maupun sosial. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin timbul:

  1. Ketidaknyamanan Pribadi: Menyebarkan masalah pribadi di media sosial dapat menciptakan rasa ketidaknyamanan pribadi. Hal ini dapat membuat kita terasa seperti terbuka secara berlebihan atau bahkan menyesal karena membagikan informasi yang seharusnya bersifat pribadi.
  2. Kurangnya Privasi: Media sosial  sering kali menjadi platform yang sangat terbuka, dan bisa menyebarkan masalah pribadi yang berdampak hilangnya privasi kita. informasi yang kita bagikan dapat diakses oleh banyak orang dengan mudah, termasuk orang-orang yang tidak di inginkan.
  3. Respon Negatif: Posting masalah pribadi dapat memicu respon negatif dari orang lain. Komentar yang tidak mendukung atau bahkan merendahkan tentu dapat menambah beban emosional dan memperbesar masalah yang sedang dihadapi.
  4. Persepsi Publik: Informasi yang disebarkan di media sosial dapat membentuk persepsi publik tentang diri kita, ini dapat mempengaruhi bagaimana orang lain melihat diri kita, baik secara positif maupun negatif.
  5. Konflik dengan Orang Lain: Menyebarkan masalah pribadi dapat menciptakan konflik dalam hubungan dengan orang lain. Hal ini bisa terjadi oleh orang terdekat karena mungkin merasa terganggu atau merasa tidak nyaman dengan keputusan kita untuk membagikan masalah tersebut di ruang publik.
  6. Pengaruh Jangka Panjang: Informasi yang dibagikan di media sosial dapat memiliki pengaruh jangka panjang pada reputasi dan hubungan pribadi kita. Hal ini dapat mempengaruhi peluang pekerjaan, hubungan pribadi, dan sebagainya.
  7. Pengaruh pada Kesejahteraan Mental: Membagikan masalah pribadi di media sosial dapat memiliki dampak pada kesejahteraan mental kita. Tidak menutup kemungkinan respon dan komentar dari orang lain dapat mempengaruhi suasana hati dan tingkat stres kita.


Sebelum membagikan masalah pribadi di media sosial, penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati dampak potensialnya. Pertimbangkan apakah itu benar-benar diperlukan untuk dibagikan secara publik dan apakah keputusan tersebut dapat memperbaiki situasi atau justru makin memperburuk keadaan yang ada. Ada baiknya selalu pertimbangkan privadi dan hak-hak orang lain yang terlibat.

Senin, 06 November 2023

INTEGRASI ANTARA WAWASAN DAN PERTUMBUHAN PRIBADI

 

Halo sobat, wawasan dan pertumbuhan pribadi adalah kunci untuk mencapai perkembangan diri yang lebih baik. Untuk mencapai perkembangan pribadi yang lebih baik, kita perlu memahami diri kita lebih dalam (wawasan) dan juga menerapkan pemahaman-pemahaman positif sebagai bentuk aksi nyata.

 Wawasan dapat memberikan kita sebuah landasan pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri dan juga dunia di sekitar kita. Sementara pertumbuhan pribadi adalah proses perubahan dan perkembangan diri. Berikut adalah beberapa cara di mana kedua hal tersebut dapat diintegrasikan:

  1. Refleksi Pribadi: Pengembangan diri sering dimulai dengan refleksi pribadi yang mendalam. Melalui refleksi, kita dapat memperoleh wawasan tentang nilai-nilai, tujuan, impian, dan keyakinan atau prinsip pribadi kita. Dengan pemahaman yang lebih dalam ini, kita dapat merencanakan langkah-langkah konkrit untuk pertumbuhan pribadi kita.
  2. Penyesuaian dan Perubahan: Setelah mendapat wawasan yang lebih dalam tentang diri, kita dapat mengidentifikasi area di mana kita ingin tumbuh atau perubahan apa yang ingin kita lakukan. Misalnya, jika kita menyadari bahwa kita memilki kelemahan dalam komunikasi interpersonal, kita dapat memperbaiki dan meningkatkan keterampilan komunikasi melalui berbagai cara yang menurut kita efektif dan efisien sebagai bagian dari pertumbuhan pribadi kita.
  3. Belajar dari Pengalaman: Wawasan dapat diperoleh dari pengalaman masa lalu. Integrasi antara wawasan dan pertumbuhan pribadi tentunya melibatkan pembelajaran dan pengalaman tersebut. Apakah itu tentang kesalahan yang telah kita perbuat atau keberhasilan yang telah kita raih, pengalaman masa lalu dapat memberikan wawasan berharga yang dapat kita terapkan dalam perkembangan diri.
  4. Pengembangan Keterampilan: Bagian penting dari pertumbuhan pribadi adalah pengembangan keterampilan dan pengetahuan. Setelah kita mendapat wawasan tentang area di mana kita ingin tumbuh, kita dapat mengambil tindakan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut. Mungkin ini melibatkan pembelajaran baru, pelatihan, atau praktek yang terus-menerus.
  5. Dukungan dan Bimbingan: Terkadang, mengintegrasikan wawasan dan pertumbuhan pribadi memerlukan dukungan eksternal. Bimbingan dari seorang mentor, konselor, atau teman yang terpercaya dapat membantu kita untuk menentukan tujuan, merencanakan langkah-langkah, dan memantau kemajuan kita.
  6. Evaluasi Terus-Menerus: Penting bagi kita untuk teratur mengevaluasi kemajuan kita dalam mencapai tujuan pertumbuhan pribadi kita dan memeriksa apakah wawasan kita masih relevan atau tidak. Ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi apakah perubahan perlu dilakukan dalam proses pertumbuhan pribadi kita.
  7. Kesadaran Emosional (Emotional Awareness): Tidak kalah penting adalah mengembangkan kesadaran emosional, sehingga kita dapat mengelola emosi dengan bijak dan dapat memahami bagaimana emosi kita dapat mempengaruhi tindakan serta keputusan yang akan dipilih atau diambil.

Integrasi antara wawasan dan pertumbuhan pribadi merupakan proses yang berkelanjutan. Ini merupakan perjalanan unik dan bersifat pribadi (personal) bagi setiap individu. Dengan kombinasi pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan komitmen untuk pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan, kita tentu dapat mencapai perkembangan diri yang lebih baik dan menciptakan kehidupan yang lebih bermakna untuk diri sendiri dan juga untuk orang di sekitar kita.

Nah sobat, Yuk kita refleksikan lagi sudah sejauh mana pertumbuhan pribadi kita saat ini?

Semoga bermanfaat, terimakasih.

Minggu, 29 Oktober 2023

FAKTOR WAWASAN DALAM PERTUMBUHAN PRIBADI

 


Halo sobat, jika kita ingin mengembangkan diri kita, tentunya ada beberapa hal yang harus kita pahami. Hal ini bisa dimulai dari diri kita sendiri, ada banyak hal yang bisa kita kembangkan dalam diri kita masing-masing.

Kita akan membahas serta menggabungkan dua konsep yang bisa menjadi tolak ukur seberapa jauh perkembangan diri kita, yaitu wawasan dan pertumbuhan pribadi.

Dua konsep ini memiliki keterkaitan satu sama lain terhadap perkembangan diri manusia. Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya;

  1. Wawasan (Insight): Wawasan mengacu pada pemahaman yang lebih dalam atau pengetahuan yang diperoleh seseorang tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia di sekitarnya. Ini termasuk pemahaman tentang nilai-nilai, keyakinan, tujuan, dan preferensi pribadi. Wawasan juga dapat mencakup pemahaman tentang bagaimana pengalaman masa lalu yang mempengaruhi tindakan dan pemikiran seseorang saat ini. Wawasan merupakan salah satu komponen dalam pengembangan diri, karena membantu individu untuk mengenali kekuatan dan kelemahan mereka, serta sebuah dasar untuk perubahan dan pertumbuhan pribadi.
  2. Pertumbuhan Pribadi (Personal Growth): Pertumbuhan merujuk pada proses perkembangan diri seseorang sepanjang waktu. Ini mencakup upaya untuk meningkatkan diri dalam berbagai aspek, termasuk intelektual, emosional, sosial, dan fisik. Pertumbuhan pribadi juga melibatkan peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman seseorang tentang diri mereka sendiri serta dunia sekitarnya. Tujuan pertumbuhan pribadi adalah mencapai potensial maksimal individu dan menciptakan kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan.


Penting untuk dipahami bahwa wawasan adalah komponen penting dalam proses pertumbuhan pribadi. Ketika seseorang mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri, maka mereka akan memilki kesempatan yang lebih baik untuk mengidentifikasi area-area di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan pribadi sering melibatkan refleksi, pembelajaran dari pengalaman, pengembangan keterampilan, dan penyesuaian terhadap perubahan dalam hidup.

Mengembangkan wawasan dan mencapai pertumbuhan pribadi adalah sebuah upaya yang berkelanjutan dan bersifat pribadi. Ini dapat mencakup aspek literasi, pendidikan, refleksi, konseling, dan masih banyak lagi. Penting untuk di ingat bahwa setiap individu memiliki perjalan pertumbuhan pribadi yang berbeda serta unik dan juga tidak ada batasan waktu yang ditentukan untuk mencapai tujuan ini. Selalu ada kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan mengembangkan diri sepanjang hidup.

Pertumbuhan pribadi juga sebaiknya dimulai sesegera mungkin apabila kita menyadari adanya sebuah kesalahan dalam hidup kita, lebih cepat kita berubah maka waktu yang ada tentunya tidak akan terbuang sia-sia.

Sabtu, 30 September 2023

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR FLEKSIBEL



Halo sobat, seiring perkembangan jaman tentunya kita dituntut untuk melakukan lebih banyak hal secara cepat dan juga akurat. Kita harus terus menyesuaikan segala perubahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini tentunya membutuhkan sebuah kemampuan berpikir fleksibel yang harus dimiliki oleh orang-orang, dengan pemikiran fleksibel kita dapat menemukan solusi yang kreatif serta efektif.

Berpikir fleksibel adalah kemampuan untuk mengadaptasi dan merespon situasi atau perubahan dengan cara terbuka, kreatif, dan adaptif. Ini merupakan salah satu kemampuan mental yang penting dalam dalam menghadapi tantangan dan masalah dalam kehidupan kita masing-masing. Ini juga melibatkan kemampuan mengubah sudut pandang, strategi, atau sebuah pendekatan.

Senada Carol Dweck yang merupakan seorang pakar psikolog dari Stanford University, Ia menjelaskan bahwa pemikiran fleksibel dibagi menjadi dua mindset utama, yaitu mindset tetap dan mindset pertumbuhan. Orang dengan mindet pertumbuhan lebih cenderung memiliki pemikiran fleksibel karena mereka melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.

Terdapat beberapa karakteristik pemikiran fleksibel yang dapat kita lihat, berikut penjelasannya:

  1. Terbuka Terhadap Berbagai Ide: orang yang memiliki pemikiran fleksibel akan terbuka terhadap berbagai ide dan pandangan. Mereka terlalu terpaku pada satu cara berpikir dan tentunya bersedia untuk mempertimbangkan sudut pandang orang lain yang berbeda.
  2. Kreatifitas: pemikiran fleksibel sering kali terkait dengan kreatifitas yang tinggi. Orang yang memiliki pemikiran fleksibel cenderung mampu menghasilkan ide-ide baru dan juga solusi yang inovatif untuk berbagai masalah yang dihadapi.
  3. Adaptabilitas: kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan adalah salah satu aspek kunci dari pemikiran fleksibel. Hal ini mencakup kemampuan untuk menyesuaikan rencana atau strategi jika situasi berubah sewaktu-waktu.
  4. Resolusi Masalah: orang dengan pemikiran fleksibel memiliki kemampuan yang baik dalam pemecahan masalah, mereka tidak hanya terpaku pada satu cara dalam pemecahan masalah, tetapi dapat mengidentifikasi berbagai solusi dan memilih yang paling sesuai dengan situasi yang ada.
  5. Pengendalian Emosi: pemikiran fleksibel sering melibatkan kemampuan untuk mengendalikan emosi. Ini memungkinkan seseorang untuk tetap tenang dan rasional saat menghadapi tekanan atau ketidakpastian.
  6. Penerimaan Terhadap Perubahan: orang dengan pemikiran fleksibel lebih menerima sebuah perubahan dibanding mereka yang kaku. Mereka dapat melihat perubahan itu sendiri sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh, dan bukan sebagai sebuah ancaman.
  7. Kemampuan Berkomunikasi: pemikiran fleksibel juga terkait dengan kemampuan berkomunikasi yang baik. Individu yang fleksibel dalam pemikiran cenderung lebih baik dalam menjelaskan ide-ide mereka kepada orang lain dan berkolaborasi secara efektif.
  8. Pengembangan Diri: orang yang memiliki pemikiran fleksibel sering berusaha untuk terus mengembangkan diri mereka sendiri. Mereka terbuka terhadap pembelajaran baru dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

Pemikiran fleksibel adalah salah satu keterampilan yang sangat berharga dalam berbagai konteks, termasuk di tempat kerja, dalam mengatasi tantangan pribadi, dan dalam menghadapi perubahan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Nah sobat, Yuk mari membenahi diri supaya dapat bertindak lebih bijak dalam segala hal. Semoga tulisan ini bisa menyadarkan atas apa yang kita telah lakukan sebelumnya,

Kamis, 28 September 2023

PENERAPAN PEMIKIRAN FLEKSIBEL DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 


Pemikiran fleksibel melibatkan kemampuan untuk beradaptasi diri dan merespon perubahan atau situasi dengan bijaksana dan kreatif. Ini adalah keterampilan yang sangat berharga dalam berbagai aspek kehidupan, diantaranya adalah membantu individu untuk mengatasi tantangan dengan lebih baik, mencapai hasil yang lebih baik, dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Berikut adalah beberapa contoh pemikiran fleksibel dalam berbagai konteks:

  1. Ketika Merencanakan Perjalanan: Anda merencanakan liburan keluarga dan awalnya memiliki rencana untuk pergi ke pantai. Ternyata, cuaca pada saat itu tidak mendukung, dan anda memutuskan untuk mengubah tujuan liburan anda dan pergi ke pegunungan yang lebih sejuk daripada pantai. Nah, ini merupakan contoh pemikiran fleksibel di mana anda dapat mengadaptasi rencana anda sesuai dengan situasi yang berubah.
  2. Di Tempat Kerja: Seorang manajer proyek memiliki rencana yang telah disusun dengan baik untuk meyelesaikan proyeknya. Namun, saat proyek berjalan, tim menghadapi masalah teknis yang tidak terduga. Kemudian, manajer proyek ini menunjukan pemikiran fleksibel dengan segera mencari solusi alternatif untuk merubah rencana, dan mengarahkan tim menuju solusi yang lebih efektif.
  3. Dalam Konflik Interpersonal: Ketika ada konflik antara dua rekan kerja, seseorang dengan pemikiran fleksibel mungkin akan mendekati masalah dengan membuka dialog, mendengarkan perspektif dari masing-masing pihak, dan mencari solusi yang dapat memuaskan kedua belah pihak, serta bukan hanya bersikeras pada pandangan sendiri.
  4. Dalam Pendidikan: Seorang guru mengajar sebuah kelas, dan beberapa siswa-siswi kesulitas memahami materi. Guru ini menunjukan pemikiran fleksibel dengan mengadaptasi metode pengajaran mereka dengan mencoba pendekatan yang berbeda, dan memberikan waktu ekstra untuk siswa-siswi yang kesulitan.
  5. Dalam Pengembangan Produk: Sebuah perusahaan teknologi merencanakan peluncuran produk baru, akan tetapi pada saat proses pengujian, ditemukan beberapa masalah teknis yang serius. Tim pengembangan produk lalu menunjukan pemikiran fleksibel dengan mengambil langkah-langkah cepat untuk memperbaiki masalah ini, bahkan jika harus menunda peluncuran suatu produk.
  6. Dalam Kepemimpinan: Seorang pemimpin proyek menyadari bahwa anggota timnya memiliki keterampilan yang beragam dan memiliki ide-ide yang berbeda. Dia mendukung pemikiran fleksibel dengan mengadakan sesi brainstorming, mendengarkan semua ide timnya, dan menggabungkan berbagai ide untuk menghasilkan rencana yang lebih baik.
  7. Dalam kehidupan Pribadi: Ketika seseorang individu menghadapi perubahan dalam rutinitas sehari-hari mereka, seperti pindah rumah, mereka dapat menunjukan pemikiran fleksibel dengan menyesuaikan jadwal dan merencanakan ulang tugas-tugas mereka sesuai dengan perubahan yang ada agar kedua aktifitasnya tetap berjalan dengan baik.
  8. Dalam Penyelesaian Masalah Keluarga: Misalnya dalam sebuah keluarga, ada perbedaan pendapat tentang rencana liburan akhir tahun. Lalu, seorang anggota keluarga yang memilki pemikiran fleksibel dapat membantu dengan mendiskusikan dan menemukan kompromi yang dapat memuaskan semua orang dalam keluarga.
Nah sobat, sudah sejauh manakah kita dalam berpikir fleksibel?

Selasa, 29 Agustus 2023

MANFAAT MEMILIKI SIKAP PERCAYA DIRI YANG KUAT


Halo sobat, percaya diri adalah sikap positif terhadap diri sendiri dan kemampuan yang dimiliki. Penting untuk kita ingat bahwa percaya diri adalah hal yang bisa dibangun dan diperkuat seiring dengan waktu berjalan. Dengan kerja keras, refleksi, dan pengalaman. Anda dapat mengembangkan rasa percaya diri yang lebih kokoh dan positif.

Ternyata, sikap percaya diri mempunyai banyak manfaat yang banyak untuk diri sendiri maupun orang lain loh, berikut penjelasannya:

  1. Kesuksesan: Orang yang percaya diri cenderung lebih berani mengambil resiko dan melihat peluang di dalam tantangan. Orang yang percaya diri memiliki kesempatan lebih untuk meraih kesuksesan dalam berbagai bidang termasuk karir, pendidikan, usaha, dan sebagainya.
  2. Kesejahteraan emosional: Sikap percaya diri membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Ini karena mereka lebih siap untuk menghadapi situasi sulit dan lebih tahan terhadap tekanan.
  3. Interaksi Sosial yang Lebih Positif: Orang yang percaya diri cenderung lebih menarik dan mudah bergaul. Mereka merasa nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain, oleh karena itu mereke dapat membuat hubungan sosial menjadi lebih positif dan bermakna.
  4. Kesempatan yang Lebih Banyak: Percaya diri dapat membuka pintu bagi kesempatpan baru. Orang yang memiliki percaya diri cenderung lebih termotivasi untuk mengambil resiko yang sehat atau positif dan mungkin juga tidak akan mengambil langkah terhadap suatu hal jika ada sebuah keraguan.
  5. Kemajuan Pribadi dan Profesional: Percaya diri memicu pertumbuhan pribadi dan profesional. Anda tentunya lebih cenderung untuk terlibat dalam sebuah pembelajaran yang baru, pengembangan diri, dan pencapaian prestasi.
  6. Pengaruh yang Lebih Besar: Orang yang percaya diri cenderung memiliki pengaruh yang leih besar dalam lingkungan mereka. Keyakinan dalam diri sendiri lebih membuat orang lain lebih mungkin untuk mendengarkan dan mengikuti ide-ide yang dimilikinya.
  7. Kesehatan Mental yang Lebih Baik: Percaya diri yang sehat dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Hal ini tentunya sangat berkonribusi pada kesehatan mental secara keseluruhan, termasuk aspek fisik, psikologis, serta sosial.
  8. Peningkatan Diri: Dengan percaya diri, anda lebih mampu untuk mengenali kelebihan dan kekurangan anda dengan lebih objektif. Ini memungkinkan anda untuk terus berkembang dan meningkatkan diri dalam banyak hal.
  9. Keberanian untuk Mengatasi Tantangan: Orang yang percaya diri cenderung lebih berani dalam menghadapi tantangan dan masalah. Mereka lebih siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi berbagai hambatan.
  10. Daya Tarik Pribadi: Percaya diri dapat  meningkatkan daya tarik pribadi anda. Ketika anda merasa nyaman dengan siapa anda dan apa yang anda tampilkan. Maka orang lain juga akan merasakan hal yang sama dan merasa lebih nyaman ketika berada di sekitar anda.
Nah sobat, semoga info diatas bermanfaat untuk kita semua ya. 

MEMBANGUN PERCAYA DIRI YANG TAK TERGOYAHKAN


Memperkuat rasa percaya diri merupakan salah satu cara untuk melakukan perbaikan diri sendiri (self improvement) terhadap karakter diri kita (manusia). Lalu apakah kita sudah memiliki sikap percaya diri?

Nah, yuk mari kita bahas sedikit, apa itu percaya diri?. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), percaya diri adalah yakin benar atau memastikan akan kemampuan dan kelebihan dirinya sendiri dalam memenuhi harapannya.

Adapun pengertian sikap percaya diri menurut William James yang merupakan seorang filosof dan psikolog terkemuka di Amerika, James mengkaitkan kepercayaan diri dengan keyakinan dalam kemampuan untuk beripikir dan bertindak secara efektif dalam situasi yang dihadapi.

Percaya diri juga mencakup banyak hal terkait kepercayaan bahwa anda memiliki kemampuan, keterampilan, dan kapasitas untuk menghadapi tugas, tantangan, dan situasi yang dihadapi dalam kehidupan. Kepercayaan diri juga berarti menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan, serta memiliki sikap positif terhadap citra diri. Ini adalah aspek penting dalam pengembangan pribadi, kesejahteraan emosional, hubungan sosial, dan prestasi dalam berbagai bidang.

Lantas, apa itu sikap percaya diri yang kuat?. Pengertian percaya diri yang kuat adalah kualitas yang memungkinkan seseorang merasa yakin dengan kemampuan, nilai-nilai, dan dirinya sendiri. Ini merupakan pondasi yang penting untuk sukses, kesejahteraan, dan kualitas hidup yang baik. Percaya diri yang kuat juga memiliki beberapa ciri, diantaranya yaitu:

  1. Keyakinan pada Kemampuan Sendiri: orang yang percaya diri merasa yakin bahwa mereka memiliki kemampuan untuk melakukan tugas atau tantangan yang dihadapi. Mereka percaya bahwa mereka bisa belajar, berkembang, dan berhasil dalam segala hal yang dilakukan.
  2. Tidak Terpengaruh oleh Kritik: orang yang memiliki kepercayaan diri yang kuat tidak mudah terpengaruh oleh kritik negatif. Mereka mampu membedakan antara kritik yang membangun dan kritik merendahkan, dan mereka dapat memanfaatkan kritik sebagai sarana untuk proses perbaikan diri.
  3. Mampu Mengatasi Kegagalan: orang dengan kepercayaan diri yang kuat tidak menjadi hancur saat mengahadapi kegagalan. Mereka melihat kegagalan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh, bukan sebagai indikator kegagalan pribadi.
  4. Berani Mengambil Resiko: percaya diri yang kuat mendorong seseorang untuk mengambil resiko yang masuk akal. Mereka tidak takut mencoba hal-hal baru atau keluar dari zona nyaman, karena ada suatu keyakinan bahwa mereka dapat mengatasi resiko tersebut.
  5. Tidak Terlalu Obsesi dengan Opini Orang Lain: meskipun menerima masukan dan saran dari orang lain adalah hal yang baik, orang dengan kepercayaan yang kuat tidak selalu bergantung pada pandangan orang lain untuk mengukur nilai dari diri mereka serta bisa menentukan manakah masukan dan saran yang dibutuhkan atau diperlukan.
  6. Tidak Membandingkan Diri dengan Orang Lain: orang yang percaya diri menghargai keunikan dan potensi dirinya sendiri tanpa harus membandingkan dengan orang lain. Mereka lebih banyak berfokus pada perjalanan dan perkembangan pribadi.
  7. Berbicara dan Bertindak Tegas: kepercayaan diri yang kuat tercermin dalam cara seseorang ketika berbicara dan bertindak. Mereka tidak ragu-ragu dalam menyampaikan pendapat mereka selama yang disampaikan masih dalam batas kewajaran.
  8. Menghormati orang lain: Orang dengan kepercayaan diri yang kuat harus menghormati orang lain. Mereka mampu menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain. Hal ini juga bertujuan agar keharmonisan satu sama lain selalu terjaga.
  9. Belajar dari pengalaman: kegagalan dan kesuksesan harus digunakan sebagai pelajaran. Orang yang percaya diri tidak membiarkan suatu kegagalan menghentikan langkahnya. Melainkan digunakan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan selanjutnya.
  10. Memiliki rencana dan tujuan: kepercayaan diri yang kuat tidak hanya bersifat abstrak, tetapi juga dapat termanifestasi dalam tindakan nyata. Karena orang yang percaya diri tentu saja memiliki rencana dan tujuan yang mereka raih dengan semangat dan tekun.

Nah Sobat, yang perlu diingat oleh kita adalah bahwa kepercayaan diri yang kuat memerlukan sebuah proses yang tidak mudah. Ini merupakan kualitas diri yang dapat dikembangkan melalui kesadaran diri, kerja keras, serta komitmen untuk terus tumbuh dan belajar.

Senin, 24 Juli 2023

SIKAP TAHU DIRI DALAM PENGEMBANGAN PRIBADI DAN KEMAJUAN HIDUP

 

Seringkali kita mengucapkan bahwa kita harus tahu diri. Akan tetapi, apakah kita mengerti arti “tahu diri” yang sebenarnya?

Tahu diri dan mengenal diri sendiri sebenarnya sama, yaitu mengerti akan keadaan dan kemampuan diri sendiri. Senang, murung, sedih, gelisah, sebagainya. Namun makna yang lebih jauh lagi adalah mengetahui dan sadar akan kelemahan dan kelebihan diri, tahu posisi serta kondisi yang sedang di alami.

Seseorang yang memahami dirinya sendiri tentu tahu apa yang sebaiknya dilakukan. Ia telah menyiapkan segala sesuatu yang di butuhkan dalam hidupnya, dan mampu menghadapi orang dalam kondisi apa pun. Hal ini dapat dilakukan karena individu tersebut sudah tahu dengan sadar tentang tujuan utama hidupnya.

Seseorang yang mengetahui kadar dalam dirinya tidak akan mudah marah atau emosi saat mendapat banyak hinaan; tidak cepat tersanjung ketika mendapat pujian; tidak cepat menilai sesuatu hanya dengan penglihatan mata telanjang, justru ia akan melihat juga dengan mata hatinya. Hal lain yang harus dipahami adalah, orang yang tahu kadar dalam dirinya tentunya dapat menilai apa yang baik untuk dirinya sendiri dan juga orang lain.

Mengetahui diri sendiri merupakan langkah penting dalam mengembangkan kematangan emosional, membentuk hubungan yang sehhat dengan orang lain, serta mencapai tujuan hidup dengan lebih efektif.

Diantaranya ada beberapa aspek penting dari tahu diri:

1. Pemahaman emosi: memahami emosi yang dirasakan dan mengenali penyebabnya adalah kunci untuk mengelola perasaan dengan lebih baik. Dengan mengetahui emosi, seseorang dapat mengambil tindakan yang bijaksana dan terkendali dalam situasi yang sulit.

2. Kekuatan dan kelemahan: mengenali kekuatan dan kelemahan membantu seseorang dalam mengoptimalkan potensi diri dan mengatasi tantangan. Dengan fokus pada kekuatan, seseorang dapat mengembangkan diri dalam bidang-bidang yang paling menonjol, sementara pada kelemahan, dapat dilakukan usaha untuk memperbaikinya.

3. Nilai dan keyakinan: mengetahui nilai-nilai dan keyakinan pribadi membantu dalam membuat keputusan yang sesuai dengan prinsip hidup. Ini membantu seseorang untuk hidup konsisten dengan nilai-nilai yang di yakini.

4. Tujuan dan minat: memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan hidup dan minat pribadi membantu seseorang untuk mengarahkan energi dan usaha ke arah yang benar. Tujuan yang jelas memberikan motivasi dan arti dalam hidup.

5. Rekasi terhadap lingkungan: tahu diri juga berarti menyadari bagaimana seseorang bereaksi terhadap lingkungan dan orang lain. Mengetahui pola perilaku dan reaksi emosional dapat membantu seseorang untuk berinteraksi dengan lebih efektif dan menghindari konflik yang tidka perlu.

6. Integritas: tahu diri juga melibatkan kesadaran akan nilai-nilai moral dan etika prbadi serta konsistensi dalam bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

Proses untuk mencapai sikap tahu diri bisa melibatkan intropeksi, refleksi, dan mendengarkan umpan balik (feedback) dari orang lain.

Ada beberapa langkah untuk mengembangkan sikap tahu diri:

1. Meditasi dan refleksi: Anda bisa meluangkan waktu untuk merenung, bermeditasi, atau mencatat pikiran dan perasaan secara teratur. Ini membantu dalam memahami diri sendiri dengan lebih dalam.

2. Jurnal pribadi: menulis dalam jurnal dapat membantu dalam mengenali pola pikir dan perasaan, serta bisa juga mencatat proses perkembangan pribadi dari waktu ke waktu.

3. Umpan balik dari orang lain: terkadang, orang lain dapat memberikan wawasan yang berharga tentang karakter dan perilaku kita. jadilah pribadi yang sedikit terbuka untuk menerima umpan balik dari teman, keluarga, atau rekan kerja.

4. Menghadapi tantangan: hadapilah berbagai tantangan dan perubahan dengan sigap serta berani. Cara ini dapat membantu seseorang merespon situasi sulit dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang diri sendiri.

5. Belajar dari kesalahan: alihkan pandangan terhadap kegagalan atau kesalahan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.

Perlu diingat, bahwa sebelum kita menilai orang lain, lihatlah diri sendiri terlebih dahulu. Terkadang kita mudah menilai keburukan serta kebaikan seseorang hanya dari satu sudut pandang, akan tetapi kita lupa melihat seperti diri kita sebenarnya dan juga sulit menilai diri sendiri. Hal tersebut seringkali terjadi  karena setiap orang memiliki perasaan egois dalam mencari sebuah keburukan. Perasaan egois inilah yang selalu membenarkan tindakan yang sebenarnya salah dan buruk.

Sikap tahu diri ini merupakan suatu proses yang sifatnya berkelanjutan sepanjang hidup kita. Semakin kita memahami diri sendiri, maka semakin mudah pula bagi kita untuk memgatasi tantangan, mengembangkan hubungan yang sehat, dan mencapai kebahagiaan serta kesuksesan dalam hidup.

Nah sobat, sebelumnya kita sudah membahas mengenai sikap tahu diri. Lalu apakah kita sudah sungguh-sungguh memahami diri sesuai situasi dan kondisi saat ini?

BERANI BERTINDAK, BERANI BERTANGGUNG JAWAB?

Dalam kehidupan sehari-hari tentu saja kita pasti melakukan sesuatu kegiatan, entah itu berdasarkan kebutuhan atau hanya sekedar keinginan diri sendiri. Nah, pada saat kita melakukan sesuatu pastinya ada sebuah dampak/akibat dari apa yang kita lakukan. Lalu, apakah kita selalu berpikir tentang konsekuensi yang ditimbulkan atas apa yang kita lakukan? Adakah dampak positif atau negatifnya?.

Ketika mengambil suatu tindakan/langkah, kita pasti sudah memiliki keberanian atau sikap berani dalam diri. Lantas, apa itu berani? Secara harafiah, berani artinya mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya. Maka dari itu tidak hanya prajurit di medan perang yang harus berani, atau tidak hanya seorang petugas pemadam kebakaran yang harus berani dalam memadamkan api yang berkobar. Akan tetapi kita semua harus memiliki sikap berani dalam menjalani kehidupan ini.

Sebuah tindakan juga merujuk pada perbuatan atau langkah konkret yang diambil seseorang untuk mencapai tujuan tertentu, merespons situasi, atau mengubah keadaan. Tindakan melibatkan kegiatan fisik, verbal, atau mental yang menghasilkan perubahan atau pengaruh pada lingkungan sekitar. Tidak perlu jauh-jauh mencari sebuah tindakan seseorang, cukup perhatikanlah lingkungan sekitar kita. Tentu kita mungkin tahu, siapa saja yang disiplin dan siapa saja yang tidak disiplin dalam menepati janji yang dibuatnya?, Siapa saja yang jujur dan siapa saja yang tidak jujur dalam melakukan sesuatu?, siapa saja yang berusaha dan siapa saja yang tidak berusaha melakukan tugas semaksimal mungkin?, dan masih banyak lagi tindakan-tindakan lainnya yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Berani bertindak berarti seseorang memilki kemauan dan keberanian untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau menghadapi tantangan. Ini juga melibatkan dalam mengatasi ketakutan atau keraguan, dan mengambil inisiiatif untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu atau benar. Berani bertindak seringkali membutuhkan keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman, menghadapi ketidakpastian, dan mungkin menghadapi resiko yang terjadi.

Namun, berani bertindak bukan berarti bertindak tanpa adanya pertimbangan atau mengambil resiko secara asal-asalan. Pentingnya untuk melibatkan pemikiran kritis dan pertimbangan yang matang sebelum mengambil tindakan. Mengumpulkan informasi yang relevan, mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin timbul, dan mempersiapkan diri sebaik mungkin adalah bagian penting dari berani bertindak secara efektif.

Sikap berani bertindak akan sesuatu tentunya harus diimbangin dengan berani bertanggung jawab juga atas apa yang sudah dilakukan. Sikap bertanggung jawab ini juga tidak kalah pentingnya dalam kehidupan sehari-hari. Sikap bertanggung jawab merupakan sikap mental dan perilaku yang mencerminkan kesediaan seseorang untuk menerima konsekuensi, memenuhi kewajiban, dan komitmen serta melakukan yang terbaik dalam melaksanakan tugas atau peran mereka.

Berani bertanggung jawab juga merupakan pengakuan terhadap keputusan yang dibuat dan kesiapan untuk memperbaiki jika terdapat sebuah kesalahan. Sikap ini juga melibatkan pemahaman akan dampak tindakan pribadi dan kesiapan untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan. Berani bertanggung jawab juga termasuk menghormati komitmen dan kewajiban yang diambil, serta siap untuk menghadapi kritik atau sanksi yang mungkin timbul dari tindakan yang diambil.

Sesungguhnya, berani bertindak dan bertanggung jawab adalah sikap yang sangat dihargai dalam berbagai konteks, baik itu di tempat kerja, dalam hubungan pribadi, atau dalam kepemimpinan. Memiliki sikap ini membantu seseorang mencapapi tujuan mereka, mengatasi hambatan, dan membangun reputasi yang kuat sebagai individu yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab.

Sekarang mari kita bertanya pada diri sendiri! Apakah kita sudah benar-benar memililki sikap tanggung jawab atas segala tindakan yang sudah kita lakukan?. Dalam konteks pembahasan saat ini, tindakan dan tanggung jawab memiliki hubungan satu sama lain, hubungan antara tindakan dan tanggung jawab adalah bahwa tindakan yang diambil oleh seseorang membawa konsekuensi atau akibat yang harus ditanggung sebagai tanggung jawabnya. Secara sederhanya, seseorang juga bertanggung jawab atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukannya.

Ingatlah, bahwa tanggung jawab bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya, tetapi sikap dan pilihan yang harus kita lakukan setiap hari.dengan bersikap tanggung jawab, kita mampu membangun kehidupan yang lebih baik,menciptakan hubungan yang lebih kuat, dan memmberikan kontribusi yang berarti untuk sekitar kita.

Nah sobat, Yuk mari kita mulai untuk mengevaluasi diri untuk bertindak secara positif serta memperbaiki sikap buruk agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Rabu, 28 Juni 2023

DAYA TARIK YANG MENGINSPIRASI

Setiap orang pastinya memiliki daya tarik tersendiri tergantung dalam situasi seperti apa hal itu dapat ditunjukan. Hal ini dapat berlaku untuk berbagai hal serta biasanya bersifat subjektif dan dapat berbeda bagi setiap individu.

Daya tarik juga bisa diperoleh melalui kesan pertama ketika kita melihat seseorang atau dalam situasi tertentu. Contoh yang sering kita jumpai adalah ketika ada seorang wanita cantik atau pria tampan. Dia pandai dalam beraksi atau bergaya dengan  kecantikan atau ketampanan yang dimilikinya, serta mampu mengundang banyak perhatian orang lain ketika melihatnya. Akan tetapi ketika ia mulai dihadapkan dengan sebuah perbincangan, ternyata terlihatlah kelemahannya karena tidak memiliki wawasan dan pengalaman luas. Seketika perhatian itu akan pudar dan alhasil tidak terdapat kesan yang lebih dari wanita atau pria tersebut, sehingga perbincangan atau obrolan hanya sampai di situ saja.

Disisi lain, ada seorang wanita atau pria yang berpenampilan sederhana. Tidak semua orang dapat tertuju kepadanya. Akan tetapi ketika orang lain sudah mulai berbicara kepadanya, ternyata Ia memiliki wawasan serta pengalaman yang sangat luas. Dari situlah perhatian orang mulai tertuju kepadanya akan kecerdasan yang dimilikinya dan mulai membahas wawasan yang dimiliki wanita atau pria tersebut. Kekurangan penampilan yang ada padanya mampu tertutupi oleh kecerdasannya. Alhasil, perbincangan yang semula ringan menjadi semakin berat serta memberikan kesan tersendiri bagi orang lain.

Dari contoh diatas, tidak semua hal mengenai daya tarik harus di lihat dari sisi penampilan saja. Namun, daya tarik juga dapat berasal dari kepribadian yang menarik seperti kecerdasan, kepercayaan diri, kebaikan, humor, atau kemampuan berkomunikasi yang baik. Bakat atau keterampilan yang luar biasa juga dapat menjadi daya tarik, seperti kemampuan musik, seni, olahraga, atau kemampuan profesional tertentu. Diluar sana banyak sekali public figure yang sering muncul di TV atau beragam platform media sosial dengan memiliki keunikan masing-masing dan tentu memiliki daya tarik yang berbeda pula.

Setiap individu memiliki cara tersendiri dalam menampilkan daya tarik, hal tersebut sebaiknya selalu didasari alasan, cara, dan tujuan positif. Bila kita menyadari bahwa kurang memiliki kecerdasan maka tidak perlu kita bersikap nakal agar mendapat perhatian dari orang banyak, cobalah hal lain misalnya tunjukan kreatifitas yang Anda miliki.

Kenakalan mungkin dapat menarik perhatian orang lain, tetapi hal itu malah menimbulkan kesan yang negatif dan mendapat penilaian tindakan yang kurang pantas dari masyarakat. Sebaliknya, dengan kreatifitas maka akan menimbulkan sesuatu yang positif dan mendapat kesan yang baik dari masyarakat serta bermanfaat bagi orang lain. Daya tarik sendiri tentu harus diiringi dengan sebuah pembuktian nyata di mata masyarakat.

Nah sobat, daya tarik yang menginspirasi pastinya berasal dari berbagai hal yang mencerminkan kualitas positif dan memberikan contoh yang menginspirasi bagi orang lain untuk tumbuh dan berkembang.

PENTINGNYA SIKAP BIJAKSANA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Dalam rangkaian kegiatan sehari-hari, kita pasti berjumpa dengan orang lain. Baik itu orang yang kita kenal seperti teman, sabahat, ataupun orang yang belum kita kenal. Ketika kita berinteraksi dengan banyak orang, tentu kita juga dapat melihat seperti apa kepribadian orang-orang yang kita jumpai. Kita akan senang jika melihat orang yang memiliki kepriibadian yang baik dan sebaliknya kita juga merasa kurang senang jika melihat orang yang memiliki kepribadian kurang baik.

Dalam hal ini tentunya terdapat salah satu sikapyang membuat orang itu memiliki kepribadian yang baik atau tidak. Salah satunya adalah kebijaksanaan atau sikap bijaksana, semakin baik kepribadian yang dimilikinya maka tentunya semakin besar juga sikap kebijaksanaanya.

Sesungguhnya kebijaksanaan merupakan anugerah istimewa dari Tuhan. Kebijaksanaan menjadi dasar atau tiang kehidupan yang utama dalam membentuk kepribadian yang bernilai sangat tinggi dan semakin baik.

Robert J, Sternberg yang merupakan seorang psikolog juga mengusulkan teori kebijaksanaan yang melibatkan tiga komponen diantaranya: kecerdasan analitis (analitic intelligence), kecerdasan kreatif (creative intelligence), dan kecerdasan praktis (practical intelligence). Bagi Sternberg, kebijaksanaan merupakan kemampuan individu untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan ini dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai tujuan yang bermakna. Pada dasarmya kebijaksanaan tentu melibatkan kemampuan untuk memahami, menerapkan pengetahuan, dan mengambil keputusan yang baik dan bijak dalam berbagai konteks kehidupan.

Sejak manusia berpikir, kebijaksanaan memiliki peran utama dalam meningkatkan sikap individu. Dengan kebijaksanaan, ilmu pengetahuan dapat diterima dengan mudah dan sikap baik lainnya juga dapat dilakukan. Apabila kebijaksanaan tidak ada dalam diri kita, maka pandangan akan tumpul serta menyempit dan juga pendirian kita akan sangat mudah tergoyahkan oleh hal-hal sepele.

Seorang yang bijaksana akan terbuka dengan sudut pandang lain dan menerima perbedaan (toleransi) yang ada tanpa perlu mengorbankan pendirian dan keyakinan diri sendiri. Perlu digaris bawahi, sesungguhnya yang merusak kebijaksanaan adalah sifat kasar, sombong, pemarah, angkuh, iri, dengki, benci, acuh tak acuh, tidak menghargai orang lain, dan merasa paling benar.

Seorang hakim yang adil tentu saja memiliki kebijaksanaan yang tinggi, sebab dalam memutuskan sebuah perkara, seorang hakim yang bijaksana tidak akan goyah dengan tawaran apapun untuk membebaskan seuatu perkara. Kebijaksanaan mejaga seseorang dari ketidakadilan dan mencegah diri melakukan perbuatan yang merugikan. Kebijaksanaan juga akan membawa kita kepada keselamatan dalam melakukan berbagai kegiatan.

Menerapkan sikap bijaksana dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Yuk lihat beberapa cara mudah untuk menerapkan sikap bijaksana dikehidupan sehari-hari kita;

1. Mencari informasi: sebelum mengambil keputusan, usahakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan. Perluas juga pemahaman anda tentang situasi, pertimbangan dari berbagai sudut pandang, dan cari fakta yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang bijaksana.

2. Berpikir jangka panjang: ketika menghadapi keputusan atau situasi sulit, pertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan yang akan diambil. Evaluasi terlebih dahulu dampak jangka panjang pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebelum membuat keputusan.

3. Berpikiri kritis: kebijaksanaan melibatkan kemampuan untuk berpikir secara kritis dan objektif. Tinjau argumen dan pendapat dengan hati-hati, dan jangan terjebak dalam prasangka atau emosi yang mempengaruhi keputusan anda.

4. Mengendalikan emosi: dalam situasi yang menantang, upayakan untuk mengendalikan emosi anda. Bijaksanalah dalam bereaksi terhadap keadaan dengan tenang dan terkendali. Hindari pengambilan keputusan berdasarkan emosi yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.

5. Mendengarkan dengan empati: ketika berinteraksi dengan orang lain, praktekan keterampilan mendengarkan dengan empati. Berusaha memahami perspektif dan perasaan orang lain sebelum merespon dan mengambil tindakan. Hal ini akan membantu dalam membangun hubungan yang sehat serta menghindari konflik yang tidak perlu.

6. Belajar dari pengalaman: evaluasi pengalaman dan keputusan masa lalu anda. Indenntifkasi apa yang berhasil dan apa yang tidak, gunakan wawasan tersebut untuk untuk membuat keputusan yang lebih baik di masa depan. Teruslah belajar dan berkembang untuk meningkatkan kebijaksanaan Anda.

7. Menghormati nilai dan etika: pertimbangkan nilai-nilai dan etika pribadi Anda dalam pengambilan keputusan yang paling baik. Pertahankan integritas anda dan bertindak sesuai pinsip-prinsip yang Anda yakini.

8. Menerima keterbatasan: bijaksanalah dalam mengakui bahwa tidak ada yang sempurna dan sadar bahwa kita semua memiliki keterbatasan. Tidak ragu untuk mencari saran atau bantuan dari orang lain ketika diperlukan. Juga, belajarlah untuk memaafkan kesalahan, termasuk kesalahan diri sendiri.

Satu lagi nih yang jarang orang tahu, menerapkan sikap bijaksana juga membutuhkan latihan dan kesadaran yang terus menerus loh. Dengan praktek dan kesediaan untuk belajar, anda dapat mengembangkan kebijaksanaan yang lebih besar dalam menghadapi situasi dalam kehidupan sehari-hari.

Yuk sobat, sebelum terlambat, ada baiknya kita evaluasi pengalaman yang pernah terjadi dalam hidup kita, dan segeralah perbaiki hal negatif yang ada pada diri kita secara perlahan, agar menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat di masa yang akan datang.

Kamis, 25 Mei 2023

HAL BURUK DALAM DIRI INDIVIDU

 


Pada suatu kejadian sering kali kita membenci seseorang, secara tidak sadar, kita tidak memperdulikan kesalahan atau kekurangan yang ada pada diri kita. Alhasil, saat terjadi perselisihan, kita hanya fokus pada kesalahan orang lain tanpa memandang kesalahan diri kita sendiri. Kita memandang seolah orang di depan kita tak pernah melakukan hal baik. Begitulah sifat manusia.

Contoh sederhana yang sering terjadi secara umum misalnya, kita terkadang menyalahkan atau membenci seseorang yang mengkritik atau memberi masukan atas kesalahan atau kekurangan kita, seperti kita terlalu ceroboh, teleldor, terburu-buru, egois, tergoda nafsu, suka bertindak semaunya, tidak mengindahkan orang lain, berkata kasar/kotor, kurang menjaga kesopanan, dan sebagainya yang tidak pernah kita sadari.

Kebanyakan dari kita menganggap orang itu keterlaluan karena menilai buruk diri kita. Tidak jarang pula, kita sampai berani memarahi atau membalasnya dengan keburukan yang lebih parah. Kritikan menjadi ucapan atau perkataan yang menyakitkan bagi telinga kita.

Lalu mengapa bisa demikian? Pada dasarnya manusia merupakan makhluk yang mudah terlena akan pujian, tetapi tidak kuat ketika mendengar kritikan. Menjadi sempurna adalah patokan utama sifat manusia. Tentunya, kita tidak ingin terlihat cacat atau buruk di mata orang lain. Kita pasti akan menunjukan keunggulan kita. Hal ini sangat wajar terjadi. Namun, perlu kita sadari, bahwa kesalahan bukan sepenuhnya dari orang lain. Terkadang kita juga melakukan kesalahan, tetapi kita tidak menyadarinya.

Mengunggulkan diri sebenarnya memang perlu, tetapi harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Jika kita ingin menarik hati lawan jenis atau menarik klien dalam berbisnis. Tentu kita akan memberikan apa yang menjadi keunggulan kita. Namun, kita harus ingat bahwa sebagai manusia tentu kita bisa saja membuat kesalahan. Jadi, jika ada kritikan dari orang lain, baik kritikan halus yang disertai solusi maupun kritik pedas atau nyinyir, kita juga harus tetap mempertimbangkannya.

Suatu kritik biasanya menunjukan kepada kita akan sesuatu yang kurang tepat dalam cara kita bersikap. Kritikan tercipta bukan untuk melemahkan kepribadian seseorang, melainkan untuk memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kepribadian baik individu itu sendiri. Seseorang dengan kepribadian baik tidak akan menganggap kritikan sebagai sebuah cekaan atau hinaan, tetapi ia akan menjadikannya batu loncatan dalam memperbaiki kualitas dirinya.

Sebagai manusia, tentunya kita dapat membedakan antara kritikan dengan hinaan (fitnah). Tidak salah bila kita harus terus introspeksi diri terhadap apa yang telah kita perbuat. Seseorang dengan keburukan selamanya tidak akan berkembang, tetapi seseorang dengan kebaikannya tentu akan disegani dan dihargai oleh sesamanya.

Memang, ada kalanya kita bersikap masa bodoh terhadap omongan orang lain, tetapi ingatlah, kesalahan kecil apapun yang kita lakukan tetap mempunyai dampak dimata orang lain baik itu besar atau kecil. Selalu bersikap sebaik mungkin dan terus memperbaiki diri adalah proritas utama untuk mengembangkan kerpibadian kita. Selain itu kita juga perlu masukan-masukan dari orang lain agar kita mengetahui hal apa saja yang harus kita perbaiki. Sejatinya, salah satu ciri orang hebat yaitu ia yang sadar dan berani mengakui kesalahannya sendiri.

Sesuai pembahasan ini, para ahli psikologi juga ikut mengemukakan pendapat tentang hal buruk dalam diri individu, contohnya Sigmund Freud yang merupakan psikoanalisis menyebut bahwa hal buruk dalam diri individu dapat muncul dalam bentuk insting-insting primitif yang tidak terkendali seperti dorongan seksual atau agresi, serta hal buruk ini merupakan bagian dari struktur kepribadian manusia yang disebut “id”, yang perlu diatur oleh “ego” dan “superego” untuk menjaga keseimbangan dan menghidari konsekuensi negatif.

Carl Jung yang merupakan seorang psikologi analitis, juga memandang hal buruk dalam individu sebagai bagian dari apa yang disebut bayangan (shadow). Bayangan adalah aspek tak terkendali, tersembunyi, dan tidak disadari dari kepribadian individu ydang terdiri dari sifat-sifat negatif seperti kecemburuan, kemarahan atau ketakutan. Menurut Jung, mengakui dan mengintegrasikan bayangan dalam diri merupakan langkah penting dalam perkembangan diri.

Albert Bandura yang merupakan psikolog sosial juga melihat hal buruk dalam diri individu sebagai hasil dari pembelajaran melalui pengalaman sosial. Teori “belajar sosial” Bandura menyatakan bahwa individu dapat meniru perilaku buruk yang mereka  saksikan dan belajar untuk melakukannya melalui penguatan atau hukuman yang mereka alami. Hal buruk ini dapat meliputi perilaku agresif, kekerasa, atau perilaku antisosial lainnya.

Terakhir ada Lawrence Kohlberg yang merupakan psikolog perkembangan, Ia menghubungkan hal buruk dalam diri individu dengan perkembangan moral. Menurut teori “perkembangan moral” Kohlberg, setiap individu melalui serangkaian tahap perkembangan moral yang berbeda-beda. Pada tahap yang lebih rendah, individu mungkin terfokus pada kepentingan diri sendiri dan cenderung mengabaikan norma-norma dan hak-hak orang lain. Hal buruk dalam diri individu dapat tercermin dalam perilaku yang tidak etis atau tidak adil.

Selasa, 23 Mei 2023

HAL BAIK DALAM DIRI INDIVIDU

 


Pada kehidupan yang sedang kita jalani pastinya ada banyak hal yang terjadi. Entah apa yang kita lakukan berhasil atau tidak, benar atau tidak, dan masih banyak lagi. Salah satu contohnya adalah Ketika kta baru saja mengalami kegagalan atau kesalahan, kiita seakan mempunyai trauma terhadap kegagalan atau kesalahan tersebut. Kita berusaha sebisa mungkin untuk menghidari, dan bahkan membuat kita minder serta ketakutan untuk memulai fase baru dalam hidup kita. Sebenarnya ini merupakan suatu fenomena yang wajar. Namun, dibalik kegagalan atau kesalahan tersebut, tentu ada sesuatu yang bisa kita petik sebagai pembelajaran hidup.

Tuhan telah menciptakan manusia dengan seimbang, dengan memiliki sisi baik dan sisi buruknya. Ini semata-mata untuk menyeimbangkan kehidupan manusia itu sendiri. Jika manusia hanya diberikan kelebihan tanpa adanya kekurangan, maka tidak menutup kemungkinan manusia tersebut akan menjadi besar kepala dan menganggap dirinya yang paling hebat. Sebaliknya, jika manusia hanya diberikan kekurangan tanpa adanya kelebihan, maka tidak menutup kemungkinan manusia tersebut akan putus asa dalam hidupnya dan melakukan hal-hal gila yang di luar nalar.

Menurut Sigmun Freud yang merupakan seorang psikolog, menyatakan bahwa mengenali diri sendiri melibatkan pemahaman alam bawah sadar, termasuk memahami motif dan keinginan yang tersembunyi dibalik perilaku kita. Sementara itu Abraham Maslow yang merupakan seorang psikolog humanistik juga berpendapat, bahwa mengenali diri sendiri berarti mecapai potensi penuh sebagai individu. Ini melibatkan pemahaman tentang kebutuhan dasar dan kebutuhan pertumbuhan yang mempengaruhi perilaku dan tujuan hidup.

Setiap manusia tentu memiliki keunggulan atau kelebihan masing-masing. Ada yang cerdas, ahli, pintar, berbudi luhur, bijaksana, penolong, rajin, empati, dan sebagainya. Beberapa hal inilah yang dapat digunakan individu untuk meningkatkan kualitas kepribadiannya. Makin banyak sifat baik yang dimiliki seseorang, makin tinggi pula kualitas kepribadian orang tersebut. Hal ini juga akan berdampak kepada lingkungan dan rekam jejaknya dalam berperilaku.

Mengenali diri sendiri artinya mampu memahami apa kekurangan dan kelebihan diri. Apabila kita sadar apa kekurangan dan kelebihan kita, maka kita bisa memperbaiki diri dengan tidak melakukan kesalahan yang pernah dilakukan, dan disisi lain kita bsia menutupinya atau menyempurnakan kepribadian kita dengan kelebihan/keunggulan yang dimiliki. Perlu diingat, ketika kita mengetahui kelebihan/keunggulan diri, jangan sampai diri kita menjadi pribadi yang buruk, contohnya seperti menyombongkan kekuatan kita, menindas orang lain, menilai buruk orang lain, bertindak sesuka hati, dan sebagainya.

Seseorang yang sudah mengenali kemampuan atau keunggulan dirinya sendiri dapat dengan mudah memperbaiki kesalahan dengan kelebihan yang dimilikinya. Oleh karena itu, mari kita kenali diri sendiri baik, baik dari kelemahan maupun kekuatan yang dimiliki. Dengan begitu, resolusi memperbaiki diri di setiap pergantian tahun tidak hanya menjadi sebuah wacana belaka yang berkelanjutan.

Rabu, 03 Mei 2023

BERKENALAN DENGAN DIRI SENDIRI

Terkadang, manusia terlalu bermain peran menjadi orang lain saat dirinya berada di keramaian. Sering kali manusia lupa dengan dirinya sendiri dan terlalu mengikuti arus kehidupan. Akibatnya, orang tersebut kehilangan jati dirinya yang sesungguhnya. Lalu, siapa kita sebenarnya? Dari mana kita berasal? Apa tujuan hidup kita?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini kadang muncul ketika kita sedang sendiri atau sedang merenungi apa yang telah terjadi pada kita. Sebenarnya itu adalah hal wajar, dalam proses mengenal kepribadian diri, manusia  akan memiliki banyak pertanyaan mengenai dirinya sendiri ataupun tujuan dari hidupnya. Namun, yang lebih penting dalam mengenali diri sendiri adalah bahwa individu harus memahami potensi atau sikap serta sifat yang ada dalam dirinya sendiri, sebab kepribadian seseorang biasanya terletak pada ketiga hal tersebut dalam menjalani kehidupannya.

Tidak jarang pula kita mampu mengenali seseorang dengan cukup dalam, tetapi kita sendiri tidak cukup mengenali diri kita sendiri. Mengenali diri sendiri berarti menerima keadaan apapun yang kita alami dan ikhlas menjalani kehidupan ini. Kita sering dihadapkan dengan keadaan yang cukup sulit. Dengan mengnali diri sendiri, maka pilihan atau permasalahan yang sedang di hadapi dapat diselesaikan dengan baik.

Beberapa contoh yang sering kita jumpai atau kita alami sendiri ialah tentang sebuah perjalanan hidup yang berbeda dari keinginan awal kita, misalnya sejak kecil berada di lingkungan tertentu kemudian lanjut dengan dunia pendidikan, setelah itu memasuki dunia kerja, kemudian mulai berkeluarga, dan seterusnya. Ternyata hidup yang kita jalani mulai berubah dan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan, apakah pekerjaan kita berbeda dengan latar belakang pendidikan kita, atau pekerjaan kita saat ini berbeda dengan latar belakang pengalaman kerja sebelumnya, dan masih banyak lagi.

Seiring berjalannya waktu dan kejadian yang kita alami, maka disitulah kita mulai mengenali diri kita  siapa sebenarnya. Kita juga bisa mengambil hikmah serta pelajaran dari apa yang telah kita lakukan. Jadi, mulailah kenali diri anda dan kenali tujuan hidup anda sebaik mungkin serta usahakan dapat memberikan manfaat positif.

Berikut ada beberapa tips yang dapat membantu anda dalam mengenali diri sendiri:

1. Refleksi diri: Luangkan waktu untuk merenungkan tentang diri anda. Pertanyakan apa yang Anda sukai, apa yang membuat anda bahagia, apa yang membuat anda marah atau frustasi, apa yang menjadi nilai-nilai penting bagi Anda, dan apa yang membuat Anda merasa hidup dan bermakna. Tulislah pemikiran-pemikiran Anda dalam sebuah jurnal untuk membantu merangkum dan merefleksikannya.

2. Pahami kekuatan dan kelemahan Anda: Identifikasi kekuatan-kekuatan yang dimiliki dan kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki. Pertimbangkan feedback dari orang lain dan pemahaman anda tentang kemampuan diri sendiri. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan, Anda dapat memanfaatkannya dalam mencapai tujuan dan mengatasi tantangan yang ada.

3. Identifikasi minat dan passion: Cari tahu apa yang membuat anda antusias dan bersemangat. Tanyakan pada diri sendiri apa yang membuat Anda merasa bersemangat dan terinspirasi. Identifikasi bidang-bidang yang menarik minat Anda dan cari tahu lebih banyak tentang hal bidang tersebut. Melibatkan diri dalam kegiatan yang sesuai dengan minat dan passion dapat membantu Anda mengenali diri sendiri lebih baik.

4. Kenali nilai-nilai Anda: Pahami apa yang penting bagi hidup Anda. Identifikasi nilai-nilai inti yang membimbing keputusan dan tindakan Anda. Sebagai contoh, apakah itu integritas, keadilan, atau kreatifitas yang penting bagi Anda? Dengan mengetahui nilai-nilai Anda, Anda dapat hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang penting bagi diri Anda.

5. Kelilingi diri dengan lingkungan yang mendukung: Cari tahu jenis lingkungan dan orang-orang yang membantu Anda menjadi  versi terbaik dari diri sendiri. Temukan lingkungan yang mendukung dan memotivasi Anda untuk tumbuh dan berkembang. Hindari lingkungan yang merendahkan atau menekan diri Anda.

6. Teruslah belajar dan eksplorasi: Selalu terbuka untuk belajar  dan mencoba hal-hal baru. Jangan takut untuk mengambil resiko dan mengekplorasi minat baru. Melalu eksplorasi, Anda dapat menemukan potensi dan bakat yang mungkin belum Anda sadari selama ini.

7. Terlibat dengan diri sendiri secara positif: Berikan waktu untuk merawat diri sendiri dan menghargai diri sendiri. Pelajari cara mengelola stres, menjaga kesehatan fisik dan mental Anda, dan melakukan kegiatan yang memberikan kebahagian dan keseimbangan dalam hidup Anda.

Proses mengenali diri sendiri adalah perjalanan pribadi yang unik untuk setiap individu. Pentingnya untuk memberikan waktu dan kesabaran pada diri sendiri selama proses ini, dan disamping itu, mempertimbangkan mendapatkan dukungan dari profesional psikolog atau semacamnya.

Senin, 24 April 2023

ARTI SEBUAH KEPRIBADIAN

 


Seiring berjalannya waktu, mungkin kita sering mengingat orang yang kita hormati serta kita cintai atau pun yang telah pergi dari kita dengan sebuah kebaikan yang di milikinya, seperti tutur kata yang halus, bijaksana, keindahan tubuh, kecantikan wajah, senyuman yang bagus, akhlak yang bagus, kecerdasannya, kesetiaannya, suka menolong, dan segala hal baik yang ada melekat pada orang tersebut. Tidak jarang pula kita membicarakan orang yang kita benci karena kelemahannya (keburukan) seperti penghianat, ingkat, pembohong, pembual, pendusta, bodoh, dungu, kejam, dan segala hal buruk yang melekat pada orang tersebut.

Semua hal baik dan indah seolah berkumpul dan bersatu yang membentuk sebuah "pribadi baik", dan sebaliknya semua hal buruk seolah berkumpul dan bersatu yang membentuk sebuah "keburukan". Lalu, apa arti dari sebuah kepribadian?

Dalam membahas kepribadian tidaklah mudah, ini merupakan hal yang tidak dapat kita raba bentuknya, tetapi bisa kita rasakan keberadaannya. Layaknya angin yang tak terlihat meniup setiap helai daun dan membuatnya seolah bergerak serta dapat menyegarkan kita ketika matahari sangat terik, tapi di sisi lain angin juga bisa menumbangkan pohon-pohon besar serta dapat menghancurkan benda-benda disekitar kita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terdapat beberapa arti dari kata "pribadi", yaitu keadaan manusia sebagai perseorangan; keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak orang, sedangkan arti dari "kepribadian", yaitu sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dari orang atau bangsa lain. dengan kata lain, pribadi serta kepribadian seseorang tentunya akan berbeda daru sama lain.

Pada dasarnya, banyak hal yang mempengaruhi atau membentuk kepribadian seseorang, diantaranya adalah latar belakang kehidupannya, pola pikirnya, seberapa jauh pandangannya, cara memahami sesuatu, cara menyelesaikan masalahnya, dan masih banyak hal lainnya. Menilai kepribadian ada baiknya tidak menggunakan sebuah perasaan, terkadang kita sering menemukan seseorang yang kita senangi, sehingga kita hanya melihat hal baik yang ada pada orang tersebut. Sebaliknya ketika kita melihat orang yang tidak kita senangi, maka kita hanya melihat keburukan dari orang tersebut.

Ketika mengenali kepribadian seseorang sebenarnya kita tidak bisa langsung menilainya pada awal berkenalan atau berteman, karena seharusnya kita sadar akan sebuah perubahan dalam hidup ini seiring berjalannya waktu. Mengenali kepribadian seseorang mungkin bisa di lihat dari pengalaman kita atau seseorang yang pernah menerima perlakuan dari orang lain.

Ada jauh yang lebih berharga di banding kita hanya berusaha menilai kepribadian seseorang, yaitu berusaha merubah diri kita dahulu. Jika kita dapat merubah kepribadian kita ke arah yang lebih positif, maka kita akan lebih bijaksana menentukan mana yang baik untuk kita dan mana yang buruk untuk kita. Hal ini juga berlaku untuk mengukur seberapa paham kita untuk mengenali mana yang baik serta perlu untuk dilakukan dan mana yang tidak baik serta tidak perlu kita lakukan.

Mengenai kepribadian tentu saja kita tahu ada 2 faktor mendasar yang dapat mempengaruhi perilaku atau sifat seseorang, yakni faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yang membentuk kepribadian adalah sifat-sifat dan karakteristik yang ada dalam orang itu sendiri yang mempengaruhi perilaku serta cara berpikirnya. Sedangkan faktor eksternal terdapat beberapa aspek diantaranya; Keluarga, Pendidikan, Budaya, Lingkungan sosial, Media serta pengalaman-pengalaman hidup yang di terima semasa hidup individu tersebut.

Sangat beruntung bagi individu yang memiliki kepribadian yang baik, karena orang tersebut telah berkembang secara positif baik dari faktor internal maupun faktor eksternal dan individu tersebut seharusnya bersyukur mempunyai latar belakang kehidupan yang baik, tidak peduli apakah terbentuk menuju arah positif sejak dini atau baru terbentuk di usia remaja hingga menjelang dewasa. Tetapi jika orang tersebut telah terbentuk salah satu atau beberapa nilai-nilai negatif, maka tidak menutup kemungkinan ia akan melakukan suatu kejahatan.

Seseorang yang memiliki kepribadian yang baik tentu saja akan memiliki banyak teman serta orang-orang terdekat, hal ini disebabkan oleh rasa nyaman yang timbul atas perilaku atau sikapnya yang baik. Sebaliknya jika seseorang memilki kepribadian yang buruk maka ia cenderung di jauhi oleh orang lain, hal ini disebabkan karena rasa tidak nyaman dan aman atas perilaku tidak baik yang ada padanya.

Baca juga: Mengkritik orang lain tanpa menyakiti

Minggu, 16 April 2023

MENGKRITIK ORANG LAIN TANPA MENYAKITI HATI ORANG LAIN

Mengkritik dapat menjadi suatu hal yang penting dalam interaksi sosial dan juga dalam lingkungan kerja. Dalam konteks yang tepat, mengkritik dapat membantu seseorang untuk memperbaiki diri dan berkembang lebih baik di masa depan.
Namun, mengkritik juga dapat menjadi suatu hal yang sulit dan memerlukan kebijaksanaan dalam menyampaikan kritik tersebut.
Nah sebelum kita membahas lebih jauh tentang mengkritik, sebenarnya apa arti dari kritik itu sendiri? mari kita bahas,

Kritik dapat diartikan sebagai suatu pendapat, evaluasi, atau penilaian terhadap sesuatu atau seseorang. Kritik dapat diberikan dalam berbagai situasi, seperti dalam lingkungan kerja, lingkungan sosial, atau dalam hubungan personal.

Kritik dapat bersifat positif atau negatif. Kritik positif biasanya diberikan untuk memberikan pujian atau penghargaan atas suatu prestasi atau hasil kerja yang baik. Sedangkan kritik negatif diberikan untuk mengungkapkan kekurangan atau kesalahan dalam suatu hal atau perilaku.

Kritik dapat menjadi hal yang sulit diterima bagi beberapa orang, terutama jika kritik tersebut bersifat negatif. Namun, kritik juga dapat membantu seseorang untuk memperbaiki diri dan berkembang lebih baik di masa depan.

Penting untuk memberikan kritik dengan bijaksana dan sesuai dengan konteks yang tepat. Kritik yang tidak tepat dan tidak sopan dapat menyebabkan orang lain merasa tersinggung atau bahkan merusak hubungan interpersonal.

Saat menerima kritik, penting untuk membuka diri terhadap kritik yang konstruktif dan tidak mengambil kritik secara personal. Dengan membuka diri terhadap kritik, kita dapat belajar dan meningkatkan diri kita sendiri.

Biasanya bila kita berkata kepada seseorang, "Saya memberitahukan ini kepada anda untuk kebaikan anda sendiri," padahal sebenarnya tidak seperti itu. Kita hanya menunjukan beberapa kesalahan pada diri mereka untuk mendukung ego kita sendiri. Salah satu kegagalan paling umum dalam hubungan manusia adalah upaya kita untuk menigkatkan harga diri kita dengan merendahkan diri orang lain.
Ada kalanya kita harus menunjukan kesalahan dan mengoreksi orang-orang yang bekerja dengan atau untuk kita. Melakukannya dengan benar merupakan seni, dan hanya sedikit yang menguasainya.
Pandanglah kritik dengan cara pandang yang baru. Karena seni penyampaian kritik yang efektif sangat sedikit diketahui oleh orang lain, dan karena sebagian besar orang sangat ceroboh dalam hal itu, kata kritik meninggalkan rasa yang tidak enak di mulut kita. Tetapi seni penyampaian kritik yang benar bukan dimaksudkan untuk membuat orang lain terpuruk, justru untuk membangun mereka. Bukan untuk melukai perasaan, tetapi untuk menolong orang lain agar dapat melakukan tugas dengan lebih baik lagi.
Hal-hal penting dari penyampaian kritik yang berhasil:
1. Sampaikan kritik dengan sopan dan jelas: Hindari penggunaan kata-kata kasar atau mengambil nada yang menyerang. Cobalah untuk menyampaikan kritik secara jelas, tegas, dan dengan bahasa yang sopan agar lawan bicara Anda tidak merasa diserang atau dihina. Hal ini juga bisa menghindari konflik diantara kalian.
2. Fokus pada perilaku atau tindakan, bukan pada karakter atau kepribadian: Hindari mengkritik orang secara personal atau menyerang kepribadian mereka. Fokuslah pada perilaku atau tindakan yang ingin Anda kritik.
3. Berikan alasan atau argumen yang jelas: Jelaskan alasan atau argumen yang mendasari kritik Anda. Ini dapat membantu orang lain memahami sudut pandang Anda dan menghindari kesalahpahaman.
4. Dengarkan tanggapan mereka: Ketika Anda memberikan kritik, berikan kesempatan untuk orang lain memberikan tanggapan mereka. Dengarkan dengan baik, jangan langsung menolak atau memotong ketika mereka memberikan tanggapan atau penjelasan.
5. Berikan solusi atau saran yang konstruktif: Jangan hanya memberikan kritik tanpa memberikan solusi atau saran yang konstruktif. Cobalah untuk memberikan solusi atau saran yang konstruktif agar orang lain dapat memperbaiki kesalahan atau kekurangan mereka. Sebagian besar orang ingin sekali melakukan "yang benar" jika anda memberi tahu mereka tentang apa yang sebaiknya dilakukan.
6. Ingat tujuan Anda memberikan kritik: Ingatkan diri Anda bahwa tujuan Anda memberikan kritik adalah untuk membantu orang lain memperbaiki diri mereka, bukan untuk merendahkan mereka.
Dengan beberapa tips diatas diharapkan anda dapat menyelesaikan persoalan dengan cara bersahabat, serta tidak meningggalkan persoalan yang menggantung di kemudian hari.
Baca juga: Memberi Pujian

BERANI BERTINDAK, BERANI BERTANGGUNG JAWAB?

Dalam kehidupan sehari-hari tentu saja kita pasti melakukan sesuatu kegiatan, entah itu berdasarkan kebutuhan atau hanya sekedar keinginan d...